Wednesday, March 2, 2011

Mereka seperti tak merasakan dinginnya Osaka

Beny 7. < foto by www.sanspo.com >
Sedikit cerita tentang pertandingan pertama Arema di LCA th 2011 ini. Apa yang saya lihat sore tadi adalah permainan yang berkelas, persetan bagi orang orang yang masih menganggap Arema juara ISL adalah hadiah. Mungkin mereka hanya bisa terdiam melihat permainan cantik, pertahanan yang kuat dari tim Arema ketika menghadapi Cerezo tadi sore. Dari segi kelas mungkin Arema sedikit di bawah tim asal jepang ini, tapi lihat permainan mereka meski di awal pertandingan sedikit terlihat agak canggung. Lambat laun permainan mereka semakin edan, ya mungkin bisa diblang sangat edan. Bagaimana tidak, tim yang dipersiapkan 2 minggu, dengan adaptasi hanya 2 hari dengan semalam perjalanan dari Indonesia ke Jepang, cuaca yang tidak wajar untuk pemain Indonesia yang terbiasa dengan suhu yang hangat dan tidak terlalu dingin. Belum lagi minus beberapa pilar yang memperkuat timnas U-23. AK menggantikan adiknya permainannya di belakang yang kerap kali membuat striker lawan sedikit "keder". Empat pemain belakang yang bermain taktis selama pertandingan, rapatnya barisan pertahanan sering membuat bebrapa pemain Cerezo sedikit frustasi dan emosi. Lini tengah, permainan umpan satu dua bola bola pendek yang diperagakan, yang dimotori oleh bustomi dan tukang angkut air Esteban bermain tak kenal lelah mengatur ritme permainan dan membantu pertahanan. Barisan depan kerap membuat peluang yang membahayakan dari serangan balik. Realistis memang Arema kalah kelas dengan Cerezo, tapi soal semangat? Arema lebih memiliki itu, mereka tampil edan bak singa yang tak pernah takut bermain di medan apapun, dukungan ratusan Aremania juga memberi banyak semangat dan kekuatan para pemain, dan tak lupa doa doa Aremania yang hanya bisa menyaksikan tim kebanggaannya dari layar kaca. Arema keep fight

0 komentar: